Welcome to Vigilance!

Are you looking for a free WordPress theme that is clean, elegant, optimized, dripping with features, and completely customizable? What if we told you this flexible SEO powerhouse was coded to the latest web standards and checked in at a lean 127KB?

Hartono Ahmad Jaiz Ciut di Semprot KH Thobari Syadzili (Cucunya Syaikh Nawawi Al Bantani)


Kamis, 10 Januari 2011 M / 1432 H. Tim densus 99 sarkub anti teror aqidah korwil DKI jakarta dipimpin KH. Thobary & Ade Muslimin dkk berhasil menyusup disela acara Bedah Buku: “Kuburan – Kuburan Keramat di Nusantara” oleh Hartono Ahmad Jaiz (Wahhabi Salafi), berikut hasilnya:

Hartono Ahmad Jaiz sedang memaparkan

Kata Hartono Ahmad Jaiz (Wahabi Salafi) dalam bukunya “Kuburan-Kuburan Keramat di Nusantara” halaman 271 dia menyebutkan sebagai berikut:
” Tidak boleh bertabarruk dengan orang shalih, baik dengan dzatnya, bekasnya, tempat ibadahnya, tempat berdirinya, kuburnya dan juga tidak boleh melakukan perjalanan jauh untuk mengunjungi kuburnya. Tidak boleh shalat di samping kuburnya, meminta berbagai keperluan, mengusap, dan beri’tikaf di sisinya. Juga tidak boleh bertabarruk dengan hari atau tempat kelahiran mereka. Barangsiapa melakukan itu untuk bertaqarrub kepada mereka dengan keyakinan bahwa mereka dapat memberikan manfa’at dan madharat, maka dia telah berbuat syirik besar. Sedangkan yang meminta keberkahan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan perantaraan mereka, maka dia telah melakukan bid’ah yang mungkar “.

Selain itu, kata Hartono Ahmad Jaiz: Berbondong-bondong “Ngalap’ berkah ke kuburan wali bukan tradisi Islam, tapi tradisi Hindu. Olehkarena itu, dia menghukumi musyrik. Jadi, umat Islam termasuk para ulama, kyai dan haba’ib yang suka ziarah ke makam-makam keramat pada musyrik duuunk …. Sembarangan aja ya kalau ngomong. Kaya dirinya paling suci n benar aja dalam beribadah.

Hartono Ahmad Jaiz (Wahhabi Salafi) sedang menerangkan isi bukunya, tapi dia gak menguasai materi masalah. Sebentar2 lihat buku, sebentar2 lihat. Padahal dia sendiri kan yang menulis buku itu. Berarti mungkin pak Hartono Ahmad Jaiz ini ilmunya cuma copas aja kali ya? Hmmm….

KH. Thobary beri bantahan bikin ciut nyali si Hartono Jaiz

Dikarenakan Hartono Ahmad Jaiz sudah keterlaluan menghina dan melecehkan para peziarah dan eksistensi atau keberadaan makam-makam keramat di bumi Nusantara termasuk makam-makam Wali Songo, akhirnya ketika ada sessi tanya jawab saya langsung tampil ke muka sambil membawa kitab “Tarikh Baghdad / تاريخ البغدادى” karya Al-Hafidz Abi Bakar Ahmad bin Ali Al-Khatib Al-Baghdadi (24 jilid) jilid 1 halaman 123 mengenai dibolehkannya masalah “Tabarruk” (mengambil berkah) ke makam waliyullah. Dalam penampilan di forum itu akhirnya saya terpaksa bersikap sombong dikarenakan Hartono Ahmad Jaiz sudah keterlaluan sekali. Kata saya di hadapan Hartono dan para Wahabi Salafi: Ini saya bawakan dalil di kitab “Tarikh Baghdad” mengenai dibolehkannya tabarruk ke makam waliyullah. Ini baru saya bawa satu kitab dan saya punya kitab 10 lemari besar di rumah. Seandainya kitab2 tersebut di bawa ke sini, mungkin ada semobil yg membicarakan masalah dibolehkannya ziarah kubur. Melihat sikap tegas saya itu, kelihatannya Hartono Ahmad Jaiz nyalinya jadi ciut.

KH Thobari Syadzili menuturkan :
Ada seorang Wahhabi Salafi ngotot sama saya. Katanya: sekarang banyak hadits2 dho’if beredar di masyarakat. Kata saya: Bawa aja kitabnya sama saya ! Kitab apa, karangan siapa, jilid berapa n halaman berapa?. Nanti nte bacakan ya isinya sama saya !. Wahhabi Salafi belagu n sok pinter dech. Hehehe …

Wahabi kroco ngotot bin ngeyel

Foto bersama sebagai bukti & fakta nyata

sumber : http://www.sarkub.com/densus-99-sarkub/densus-hartono/#axzz2KRb3Fkmy

7 komentar:

kyai Kanjeng mengatakan...

hartono iblis wahabi telah memposisikan dirinya diatas para ulama madzhab, bahkan dia sendiri lebih diatas Nabi, yang paling berhak atas surga.
laktullah semoga ditimpakan pada kartono dan kroni-kroninya.

Unknown mengatakan...

Hartono Ahmad Jaiz yuh bukan Salafi bukan Wahabi dia itu pengarang buku yang topik2nya memang harus kontroversi coba deh semua bukunya adalah data sekunder atau tersier tak ada hasil investigasi karena memang dia penakut takut lahan dapurnya hilang

Saretah mengatakan...

wahabi belajar dari Rosul? bukan !, belajar dari Sahabat? bukan juga, mereka2 itu belajarnya dari Ulama2 juga, ya ulama mereka, apakah Ulama mereka lebih benar dari Ulama aswaja? belum tentu, apakah Ulama wahabi tidak bisa salah? ya bisa lah, wahabi menang pede bin ngotot ,ujung2nya taqlid juga, jadi yang menuju ajaran nabi lewat Ulama wahabi ya silahkan, yang mau lewat jalan Ulama lain ya silahkan, wong keyakinan dan kepercayaan orang kan beda2 Om

Unknown mengatakan...

Menjalankan cara2 ibadah itu hak masing2 sesuai ilmu dan "jalan" yg diyakini.. tapi menyalah2kan dan memburukkan2 sesama muslim itu aneh.. apa sih maksudnya? Merasa jalan yg dimiliki lbh baik atau lebih afdol? Yakin?

Unknown mengatakan...

Menjalankan cara2 ibadah itu hak masing2 sesuai ilmu dan "jalan" yg diyakini.. tapi menyalah2kan dan memburukkan2 sesama muslim itu aneh.. apa sih maksudnya? Merasa jalan yg dimiliki lbh baik atau lebih afdol? Yakin?

abuhamzah mengatakan...

yaa laah ... ziarah kubur di larang ...penghuninya jd marah...

Anti Golput mengatakan...

Yang menjadi masalah bagi kaum muslimin asalah kelompok mereka salam dakwahnya swlalu mwngkapirkan dan membidahkah apabila mereka berbwsa dwngannya, pada orang aswaja tak boleh mengkapiekan sesama muslim

Posting Komentar