Hartono Ahmad Jaiz sedang memaparkan |
Kata Hartono Ahmad Jaiz (Wahabi Salafi) dalam bukunya “Kuburan-Kuburan Keramat di Nusantara” halaman 271 dia menyebutkan sebagai berikut:
” Tidak boleh bertabarruk dengan orang shalih, baik dengan dzatnya, bekasnya, tempat ibadahnya, tempat berdirinya, kuburnya dan juga tidak boleh melakukan perjalanan jauh untuk mengunjungi kuburnya. Tidak boleh shalat di samping kuburnya, meminta berbagai keperluan, mengusap, dan beri’tikaf di sisinya. Juga tidak boleh bertabarruk dengan hari atau tempat kelahiran mereka. Barangsiapa melakukan itu untuk bertaqarrub kepada mereka dengan keyakinan bahwa mereka dapat memberikan manfa’at dan madharat, maka dia telah berbuat syirik besar. Sedangkan yang meminta keberkahan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan perantaraan mereka, maka dia telah melakukan bid’ah yang mungkar “.
Selain itu, kata Hartono Ahmad Jaiz: Berbondong-bondong “Ngalap’ berkah ke kuburan wali bukan tradisi Islam, tapi tradisi Hindu. Olehkarena itu, dia menghukumi musyrik. Jadi, umat Islam termasuk para ulama, kyai dan haba’ib yang suka ziarah ke makam-makam keramat pada musyrik duuunk …. Sembarangan aja ya kalau ngomong. Kaya dirinya paling suci n benar aja dalam beribadah.
Hartono Ahmad Jaiz (Wahhabi Salafi) sedang menerangkan isi bukunya, tapi dia gak menguasai materi masalah. Sebentar2 lihat buku, sebentar2 lihat. Padahal dia sendiri kan yang menulis buku itu. Berarti mungkin pak Hartono Ahmad Jaiz ini ilmunya cuma copas aja kali ya? Hmmm….
Dikarenakan Hartono Ahmad Jaiz sudah keterlaluan menghina dan melecehkan para peziarah dan eksistensi atau keberadaan makam-makam keramat di bumi Nusantara termasuk makam-makam Wali Songo, akhirnya ketika ada sessi tanya jawab saya langsung tampil ke muka sambil membawa kitab “Tarikh Baghdad / تاريخ البغدادى” karya Al-Hafidz Abi Bakar Ahmad bin Ali Al-Khatib Al-Baghdadi (24 jilid) jilid 1 halaman 123 mengenai dibolehkannya masalah “Tabarruk” (mengambil berkah) ke makam waliyullah. Dalam penampilan di forum itu akhirnya saya terpaksa bersikap sombong dikarenakan Hartono Ahmad Jaiz sudah keterlaluan sekali. Kata saya di hadapan Hartono dan para Wahabi Salafi: Ini saya bawakan dalil di kitab “Tarikh Baghdad” mengenai dibolehkannya tabarruk ke makam waliyullah. Ini baru saya bawa satu kitab dan saya punya kitab 10 lemari besar di rumah. Seandainya kitab2 tersebut di bawa ke sini, mungkin ada semobil yg membicarakan masalah dibolehkannya ziarah kubur. Melihat sikap tegas saya itu, kelihatannya Hartono Ahmad Jaiz nyalinya jadi ciut.
KH Thobari Syadzili menuturkan :
Ada seorang Wahhabi Salafi ngotot sama saya. Katanya: sekarang banyak hadits2 dho’if beredar di masyarakat. Kata saya: Bawa aja kitabnya sama saya ! Kitab apa, karangan siapa, jilid berapa n halaman berapa?. Nanti nte bacakan ya isinya sama saya !. Wahhabi Salafi belagu n sok pinter dech. Hehehe …
Wahabi kroco ngotot bin ngeyel |
Foto bersama sebagai bukti & fakta nyata
sumber : http://www.sarkub.com/densus-99-sarkub/densus-hartono/#axzz2KRb3Fkmy
7 komentar:
hartono iblis wahabi telah memposisikan dirinya diatas para ulama madzhab, bahkan dia sendiri lebih diatas Nabi, yang paling berhak atas surga.
laktullah semoga ditimpakan pada kartono dan kroni-kroninya.
Hartono Ahmad Jaiz yuh bukan Salafi bukan Wahabi dia itu pengarang buku yang topik2nya memang harus kontroversi coba deh semua bukunya adalah data sekunder atau tersier tak ada hasil investigasi karena memang dia penakut takut lahan dapurnya hilang
wahabi belajar dari Rosul? bukan !, belajar dari Sahabat? bukan juga, mereka2 itu belajarnya dari Ulama2 juga, ya ulama mereka, apakah Ulama mereka lebih benar dari Ulama aswaja? belum tentu, apakah Ulama wahabi tidak bisa salah? ya bisa lah, wahabi menang pede bin ngotot ,ujung2nya taqlid juga, jadi yang menuju ajaran nabi lewat Ulama wahabi ya silahkan, yang mau lewat jalan Ulama lain ya silahkan, wong keyakinan dan kepercayaan orang kan beda2 Om
Menjalankan cara2 ibadah itu hak masing2 sesuai ilmu dan "jalan" yg diyakini.. tapi menyalah2kan dan memburukkan2 sesama muslim itu aneh.. apa sih maksudnya? Merasa jalan yg dimiliki lbh baik atau lebih afdol? Yakin?
Menjalankan cara2 ibadah itu hak masing2 sesuai ilmu dan "jalan" yg diyakini.. tapi menyalah2kan dan memburukkan2 sesama muslim itu aneh.. apa sih maksudnya? Merasa jalan yg dimiliki lbh baik atau lebih afdol? Yakin?
yaa laah ... ziarah kubur di larang ...penghuninya jd marah...
Yang menjadi masalah bagi kaum muslimin asalah kelompok mereka salam dakwahnya swlalu mwngkapirkan dan membidahkah apabila mereka berbwsa dwngannya, pada orang aswaja tak boleh mengkapiekan sesama muslim
Posting Komentar